Belajar adalah kemestian. Bukan saja bagi manusia, bahkan bagi hewan sekalipun. Lihat kemajuan belajar monyet, lumba-lumba dan hewan sirkus lainnya sehingga mereka pun mampu menghasilkan uang! Hewan saja harus terus belajar dalam hidup mereka, apalagi kita yang dikaruniai mesin pintar yang mengagumkan (otak) dan wewenang yang luar biasa (kepemimpinan di muka bumi).
PERPISAHAN TAPI GEMBIRA?
Tapi coba lihat di lapangan kenapa banyak anak-anak tak mau bersekolah. Lihat kenapa banyak murid bermuka masam saat di dalam kelas atau ketika diberi tugas belajar. Lihat pula kenapa mereka lebih suka jajan tambahan daripada membaca buku. Lihat pula kenapa mereka bergembira ketika perpisahan sekolah atau wisuda.
Bukankah seharusnya yang terjadi adalah: anak-anak sangat antusias ketika bersekolah, murid bahagia di dalam kelas ketika menerims tugas oleh sang guru. Dan seharusnya mereka sedih ketika perpisahan atau wisuda. Bukannya malah bergembira. Kenapa itu tidak terjadi?
Tentu ada yang salah dengan belajar kita, kalau begitu. Buku ini akan membongkar tuntas motivasi-motivasi yang seharusnya mewujud dalam proses belajar. Buku ini akan membuat yang tak tahu menjadi ingin belajar, membuat yang cinta belajar akan makin keranjingan. Itu semua penulis kumpulkan dalam bab ‘Beauty of Learning’.
Selama ini belajar sering menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian besar penuntut ilmu. Kenyataannya saat anak-anak, mereka begitu riang gembira saat masuk sekolah dan bertemu guru-gurunya. Namun seiring meningkatnya level kelas dan pelajaran serta makin bertambahnya usia, belajar makin tidak menyenangkan. Ini karena sistem belajar dan mengajar yang ‘tidak manusiawi’.
Masalah berlanjut ketika kemudian para guru merasa tak nyaman di sekolah. Cita-cita dan idealisme saat kuliah di kependidikan tiba-tiba hilang. Predikat ‘pahlawan tanpa tanda jasa’ terbang entah kemana. Tak banyak lagi guru yang mengajar karena cinta dan sayang pada murid. Tak banyak lagi guru sejati ala Bu Muslimah ‘Laskar Pelangi’ kita temui. Dua kalimat terakhir ini menyiratkan sebuah bahaya laten bagi pendidikan. Yaitu : belajar menjadi ancaman bagi murid dan mengajar menjadi beban bagi guru. Akan jadi apa negeri ini kelak?
Maka Bab ke-2 penulis kumpulkan hal-hal yang harus diperbaiki dalam gaya belajar siswa yang melenceng. Para penuntut ilmu harus diberitahu cara yang benar dan ‘manusiawi’ dalam menuntut ilmu sehingga mereka bisa mempertahankan motivasi belajar mereka. Dan ujung-ujungnya mereka meraih kesuksesan hidup.
![]() |
Buku Keajaiban Belajar |
FansPage : SangBintangSchool
IG : @Sangbintangschool.id
===================================
Kuasai bahasa inggris hanya dalam 6 Minggu, MAU :)?
Info lebih lanjut hubungi :
http://wa.me/6281352480920
http://wa.me/6285733243496
No comments:
Post a Comment