Follow

Kampoenk Jenius: Sebuah Cerita Pembelajaran dari Ibu Rumah Tangga







oleh : Anita S. (alumni SBS Geniusland Pontianak)

Long life education. Sebuah kata pepatah yang mencerminkan bahwa belajar tidak memandang usia. Kita bisa belajar kapan saja, dimana saja dan dengan siapa saja. Itulah yang membuat saya bergabung dengan Sang Bintang School, yaitu untuk mengasah kemampuan bahasa Inggris saya. Satu hal yang seharusnya sudah saya lakukan sejak dulu. Tapi tidak ada kata terlambat bagi saya. Banyak orang yang usianya lebih tua dari saya tapi masih memiliki semangat belajar yang tinggi, bahkan melebihi saya.

Sebagai warga baru di pontianak, saya tidak begitu tahu tempat kursus bahasa Inggris. Ibu mertua saya yang menyarankan saya untuk kursus di Sang Bintang School. Sebenarnya alasan utama waktu itu adalah karena tempatnya dekat dari tempat tinggal saya.

Mereka Motivator Ulung
Awalnya saya heran mendengar program yang mereka tawarkan yaitu 6 Minggu Bisa! Bagaimana mungkin, pikir saya. Sedangkan sebelumnya, selama SMP sampai SMA belajar bahasa Inggris saja masih tetap binggung. Sudah ikut les juga masih belum ada perkembangan yang memuaskan. Jadi saya berfikir apa mungkin, mereka bisa membuat saya mahir dalam 6 minggu? Daripada penasaran, lebih baik dicoba. Akhirnya saya memutuskan ikut program 6 mminggu bisa! Diawal pertemuan, masa training membuat saya terkesan.
Ternyata mereka tidak hanya pandai berbahassa Inggris, tetapi mereka juga motivator ulung. Selama training mereka gunakan untuk membuka wawasan saya tentang keajaiban otak manusia, dan tentang metode belajar mereka yang menurut saya sebuah terobosan baru. Mungkin terkesan aneh, tapi saya benar-benar telah merasakan hasilnya.

Ternyata Saya Salah!
Awalnya mereka membahas tentang kinerja otak manusia. Ini sangat penting, karena dengan mengetahui cara kerja otak kita memudahkan agar kita bisa mengoptimalkan kemampuan otak kita. Mereka menyadarkan saya bahwa selama ini ternyata ada bagian dari otak saya yang saya biarkan menganggur. Padahal bila saya gunakan dengan baik, mungkin sudah sejak dulu saya bisa lancar berbahasa Inggris.

Saya terbiasa berfikir dengan otak kiri sehingga kemampuan otak kanan saya tidak terasah dengan baik. Itulah mengapa mereka melarang siswanya untuk mencatat dan menghafal. Mereka hanya meminta kami untuk menyimak dan memperhatikan setiap materi yang diberikan. Mereka ingin kami memahaminya, bukan hanya sekedar tahu. Masuk akal, karena jika benar-benar memahami maka ilmu itu tidak akan cepat hilang. Saya akan tetap mengingatnya, bukan hanya sekedar hafal saat ini kemudian lupa beberapa hari lagi. Sebuah awal yang baik, karena mereka benar-benar memompa semangat belajar kami. They burn our spirit!

Geniuzen (Siswa) Tak Ingin Pulang
Ternyata kesan mendalam tidak hanya terjadi di masa training. Setelah proses belajar dimulai, ternyata banyak hal yang lebiih menarik lagi. Dan mulai caara pemberian materi yang menarik dan tidak membosankan. Banyak metode yang mereka berikan sehingga kami bisa benar-benar memahami isi materi.
Kami didampingi agar lebih menguasai topik yang disajikan. Mungkin sebagian orang belajar selama 2,5 jam akan terasa sangat membosankan. Tapi saya sama sekali tidak merasakannya. Nahkan kadang saya merasa waktu selama 2,5 jam itu kurang. Banyak yang tetap bertahan disana walau waktu belajar sudah habis. Saya mengambil kelas malam, dan biasanya jam 11 malam baru saya dan teman-teman pulang.

Setelah sampai dirumah pun saya masih menyempatkan diri untuk mengulang lagi materi yang diberikan instruktur. Satu hal yang tidak pernah saya lakukan waktu saya sekolah. Saya juga heran, mereka benar-benar membuat saya jadi senang belajar. Rasanya senang mengulang dan mencoba memahami lagi. Dan dampaknya memang sangat positif, Ternyata waktu 6 minggu cukup untuk membuat saya bisa berbicara dalam bahasa Inggris.

Not Only Language!
Saya menyadari bahwa untuk bisa berbicara dalam bahasa Inggris bukan hanya pengetahuan tentang bahasa saja yang diperlukan, tetapi juga percaya diri. Itu merupakan salah satu modal utama juga. Dan saya salut karena Sang Bintang School memikirkan hal itu juga. Mereka tidak hanya membagi ilmu kepada saya, tetapi juga membangun kepercayaan diri saya. Tentu saja melalui program yang mereka berikan. Mulai dari debat, sampai crazy marketing. Selain itu mereka juga meminta kami untuk menjadi guru, mencoba untuk menyampaikan materi untuk teman-teman. Wah...pengalaman yang luar biasa rasanya senang sekali mengikuti setiap pertemuan, dan saya tidak ingin 6 minggu berakhir.

Ada satu hal lagi yang membuat saya senang belajar di Sang Bintang School. Tidak hanya ilmu yang saya dapat disana, tetapi juga teman teman dari berbagai rentang usia. Dari yang masih sekolah sampai yang sudah menjabat di institusi tertentu. Intensitas pertemuan yang sering dan lama membuat kami akrab, seperti sebuah keluarga. Sediih ketika rasanya success day berlangsung. Karena berarti harus berpisah dengan teman-teman dan juga para instruktur. Terima kasih banyak untuk para instruktur yang sudah membantu saya selama ini.

Salah satu yang membantu proses pemahaman saya adalah instruktur. Mereka begitu bersahabat dan selalu mendorong semangat kami. Saya sangat salut, walau dengan usia yang masih muda, mereka bisa mengajar dengan cara yang mudah dimengerti. Bahkan untuk orang-orang yang usianya diatas mereka.

Ayah Mertua Pun Ikut Juga
Semangat belajar yang saya rasakan ternyata tidak hanya saya rasakan sendiri. Setelah program 6 Minggu Bisa saya selesai, ayah mertua saya juga ikut mengambil program itu. Rupanya beliau tertarik mendengar cerita dan pengalaman saya selama belajar di Sang Bintang School. Sebagai pendidik, beliau juga dituntut untuk menguasai bahasa Inggris. Tidak hanya ayah mertua saya saja, beliau juga mengajak teman-teman kantornya untuk bergabung di Sang Bintang School. Dan ternyata mereka juga menikmati proses belajar disana. Terbukti, tidak hanya anak muda saja yang menikmati proses belajar disana, tetapi orang tua juga.

Saya hanya berharap kalau saja disemua tingkat pendidikan kita bisa menyelenggarakan proses belajar yang begitu menarik seperti ini, maka akan lebih banyak lagi sumber daya manusia yang berkualitas terbentuk. Kalau sistem seperti di Sang Bintang School dipakai disekolah formal mungkin anak-anak akan dengan senang hati setiap hari berangkat sekolah. Mereka akan belajar bahwa sekolah tidak hanya tempat untuk mendapat nilai dan ijazah saja, tapi benar-benar tempat untuk menuntut ilmu. Saya benar-benar berharap semoga Sang Bintang School bia berkembang, bahkan ke seluruh wilayah Indonesia. Sehingga akan lebih banyak lagi warga Indonesia yang mahir berbahasa Inggris. Maju terus Sang Bintang School.....@


Mbak Anita ketika sedang di Prancis

===================================
Kuasai bahasa inggris hanya dalam 6 Minggu, MAU :)?

Info lebih lanjut hubungi : 
http://wa.me/6281352480920
http://wa.me/6285733243496 

No comments:

Post a Comment

Sang Bintang School