Follow



Disruption : Revolusi Tanpa  Suara

By. Ridho Hudayana

“Kami tidak melakukan kesalahan apa pun; tiba-tiba kami kalah dan punah “ Stephen Elop (Nokia)

Ketika banyak hal saat ini yang berubah dengan perubahan yang tidak biasa, terutama dalam dunia bisnis. Yang diawali dengan perubahan teknologi dan informasi yang terus dan terus berkembang pesat dan tak terbendung oleh aturan lama.


Seperti yang kita ketahui bersama, dunia maya dengan kompleksitasnya melahirkan banyak cara untuk setiap orang berusaha dan bekerja menjadi lebih mudah, cepat dan murah. Didukung dengan semua orang telah menggenggam teknologi dalam gawai yang mereka miliki dan membersamai mereka setiap hari.


Semua itu memiliki dampak yang sangat signifikan dalam dunia bisnis. Dimana banyak raksasa bisnis dibidang industri saat ini mengalami keguncangan besar. Semisal Nokia di bidang industri komunikasi penyedia gawai yang legendaris itu pun harus takluk dengan  perubahan teknologi dan informasi yang sangat pesat.


Belum lagi kita bicara perubahan yang dapat dikatakan revolusi besar dalam berbelanja di era digital ini, membuat banyak raksasa ritel semisal Giant, Hypermart, dan pengusaha ritel di Mall besar di Indonesia dan di dunia ini yang mengalami kebangkrutan dan menutup sebagian besar toko mereka. Karena perubahan besar terjadi yang disebut sebagai disruption.


Dalam buku Disruption yang ditulis Rhenald Kasali, di salah bab di bukunya tersebut membahas tentang lawan-lawan yang tidak terlihat. Dia memberikan contoh tentang peradaban Uber yanitu taksi online pertama yang menginspirasi taksi online di seluruh dunia. Uber adalah salah satu revolusi besar dalam dunia trnasportasi di Amerika.Yang sebelumnya taksi pada umumnya di Amerika yang tarif nya mahal dan tidak bisa memilih mobil yang di inginkan.


Uber ini menjawabnya dengan tarif murah, mobilnya bisa dipilih sesuai keinginan pengguna. Bisa pesan melalui aplikasi. Dan lambat laun uber ini meresahkan supir taksi konvensional, karena banyak pengguna taksi konvensional beralih ke Uber atau taksi online. Sehingga para supir taksi konvensional pun mengadakan demo besar-besaran untuk persamaan haknya supaya bisa mengguakan tariff yang sama, dan lain sebagainya.


Uber menjadi lawan yang tidak terlihat sebagaimana taksi konvesional, sulit untuk dilacak, karena uber tidak mengenakan atribut semisal taksi konvensional.


Dan kita juga di Indonesia menemukan banyak usaha kuliner yang online menjadi lawan dari pengusaha kuliner konvensional dengan asset besar. Tentu bayak lagi contohnya disekitar kita terkait dengan disruption yang terjadi dan mengakibatkan revolusi besar yang diam-diam membuat cara-cara kita dalam bisnis saat ini menjadi usang.

Maka apakah kita siap dengan disruption?

 

Data Buku

Judul                                 : DISRUPTION

Penulis                       : Rhenald Kasali

Halaman                    : 512 Halaman

Terbit                                : 2017

Penerbit                     : Gramedia Pustaka Utama


Note:

Nah sekarang coba Anda terjemahkan tulisan ini dalam Bahasa Inggris. Kirim ke WA pelatih sangbintangschool Yunsirno 0856-6494-0540 atau yunsirno2@gmail.com. Insya Allah jika Anda berkenan, akan dikoreksi

No comments:

Post a Comment

Sang Bintang School